Travel Alhijaz Indowisata | Biaya Paket Umroh Murah Promo Bulan Desember 2016 di jakarta

Waspadalah Selfie Ini Dapat Merusak Nilai Ibadah Haji « Alhijaz Tour And Travel Bogor Waspadalah Selfie Ini Dapat Merusak Nilai Ibadah Haji | Alhijaz Tour And Travel Bogor

Waspadalah Selfie Ini Dapat Merusak Nilai Ibadah Haji

blogger templates

Waspadalah Selfie Ini Dapat Merusak Nilai Ibadah Haji



selfie saat haji umroh di kabah mekah - Kemajuan teknologi smartphone disadari maupun tidak disadari sangat mempengaruhi gaya hidup seseorang terutama dalam hal foto diri, narsis atau yang biasa disebut selfie. Selfie secara harafiah seringkali diartikan sebagai aktivitas memotret diri sendiri atau narsisme, jika ditelusuri lebih dalam pengertian Selfie menurut referensi pustakawan Britania adalah sebuah pengambilan gambar foto diri sendiri melalui smartphone atau webcam yang kemudian diungguh ke situs web media sosial.

Ber-Selfie memang semakin ngetrend tapi sangat disayangkan untuk ber-Selfie tidak mengenal tempat dan suasana. Bahkan demam selfie melanda sebagian jamaah saat melaksanakan  ibadah haji dan umrohpun banyak jamaah yang tidak ketinggalan ber-selfie ria. Mereka berfoto-foto dengan berbagai pose, mereka merekam diri mereka sambil berdoa di beberapa tempat suci, sedang berjalan di sekitar Ka’bah, mencium Hajar Aswad, duduk di dekat gunung Safa atau Marwa atau berdiri di dekat kubah hijau masjid Nabawi.

Jangan Berlebihan Mendokumentasikan Perjalanan Ibadah Haji


Perilaku selfie yang berlebihan dari para jamaah banyak mendatangkan kekecewaan para jamaah lainnya dan juga kecaman para ulama. Pasalnya Selfie berlebihan ini dinilai akan mengganggu kekhusyukan dalam beribadah haji. Seperti dilansir Arab News, dalam situsnya dilaporkan bahwa aksi foto selfie saat berhaji akan menjadi gangguan dalam menjalankan ibadah. Pasalnya perilaku tersebut tidak mencerminkan umat muslim yang sedang khusyuk beribadah, Selfie tak ubahnya seperti turis yang sedang liburan disuatu negara.

Dorongan untuk mendokumentasikan setiap gerakan mereka di masjid-masjid suci di Makkah dan Madinah, dan berbagi momen berharga dengan teman dan keluarga di media sosial telah menyebabkan sebagian jamaah menggunakan ponsel mereka di masjid-masjid suci itu ketimbang mereka gunakan untuk hal lain. Banyak yang meyakini bahwa perilaku seperti itu dapat menjadi pencegah untuk mencapai kekhusyu’an dan ketenangan saat melakukan ibadah.

Sebenarnya ponsel berkamera dilarang dibawa masuk ke dalam masjid suci, meskipun beberapa jamaah haji berhasil lolos dengan membawa kamera. Namun, pihak berwenang tampaknya tidak terlalu ketat dalam memberlakukan pelarangan ini karena tidak jarang terlihat banyak jamaah yang berpose dengan latar belakang Ka’bah, dan berfoto ria dengan senang hati, meskipun penjaga di pintu masuk masjid telah memberitahukan bahwa orang-orang dilarang membawa kamera memasuki masjid. Alangkah bijaknya ketua rombongan jamaah haji harus menginformasikan kepada anggota kelompok mereka terkait penggunaan kamera yang berlebihan agar tidak mengganggu diri sendiri dan orang lain dari tujuan utama untuk mencapai haji mabrur.

Perbuatan itu dipandang mengandung unsur pamer atau bahkan riya’, yang kalau sampai pada taraf itu maka sangat membahayakan bagi pelakunya. Karena riya’ itu termasuk dosa besar, syirik kecil yang menghancurkan pahala amal. Sedangkan ibadah haji itu seharusnya hanya untuk Allah Ta'ala.

Al-Baqaroh ayat 196 tentang haji umroh


Dan sempurnakanlah ibadah haji dan 'umrah karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan 'umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya. (QS Al-Baqarah: 196).

Beberapa pandangan Ulama Mengenai Selfie di Kabah


Ulama Saudi asal Jeddah, Sheikh Assim Al-Hakeem menuturkan, saat ini kegiatan fotografi dalam berhaji tanpa alasan yang sah masih menjadi polemik di antara para ulama. Kendati demikian, hal tersebut menurutnya dapat merusak esensi ibadah haji ketika dilakukan untuk berpamer ria.

“Sejatinya ibadah haji dilakukan dengan niat yang ikhlas. Nabi (SAW) ketika pergi berhaji pernah bersabda: ‘Ya Allah, aku memohon kepada-Mu haji yang tidak mengandung riya (pamer) atau sum’ah (ingin didengar).’ Karena itu, alangkah mulianya jika kita mengikuti sunnah yang telah ditunjukkan oleh Rasulullah,” kata Syekh Assim seperti dilansir dari World Bulletin, Sabtu (4/10).

“Aksi foto selfie saat berhaji yang kemudian diunggah ke media sosial sebagai perbuatan pamer atau riya” tulis situs tersebut. Maraknya foto selfie di tanah suci, juga mendapat perhatian khusus dari Arab, Sheikh Assim Al-Hakeem dari Jeddah. Sheikh Assim mengatakan bahwa foto selfie saat haji bertentangan dengan teladan Nabi Muhammad SAW.

"Saat melakukan ibadah haji, esensinya adalah ikhlas dan menjalankan sunnah. Rasul ketika melakukan ibadah haji bersabda “Ya Allah, aku minta kepadaMu ibadah haji yang tidak sombong atau pamer”.  Dan tindakan mengambil selfie bertentangan dengan kehendak Rasulullah SAW," ujarya.

Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ الأَصْغَرُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الشِّرْكُ الأَصْغَرُ قَالَ الرِّيَاءُ

“Sesungguhnya yang paling ditakutkan dari apa yang saya takutkan menimpa kalian adalah asy syirkul ashghar (syirik kecil), maka para shahabat bertanya, apa yang dimaksud dengan asy syirkul ashghar? Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Ar Riya’.” (HR. Ahmad dari shahabat Mahmud bin Labid no. 27742).

Ulama terkenal Sheikh Abdul Razzaq Al-Badr memperingatkan terhadap perilaku jamaah yang suka berfoto ria selama menunaikan ibadah haji. Ia mengatakan: “Ketika Nabi (saw) mencapai Miqaat ia akan berkata: Ya Allah jadikanlah haji ini tanpa riya (pamer) dan tanpa berusaha untuk didengar orang. permohonan ini beliau ucapkan di Miqaat. Dan setelah melakukan permohonan ini diikuti dengan tindakan dan berjuang untuk melawan hawa nafsu. Tapi sekarang di Miqaat banyak orang yang mengambil gambar sebagai kenang-kenangan. Mereka berfoto pada saat tawaf, wukuf di Arafah, dan saat sedang melempar jumrah.”

“Seolah-olah tujuan dari perjalanan ibadah haji  hanyalah untuk berfoto, bukan beribadah. Dan ketika mereka kembali ke rumah mereka berkata: ‘Ayo lihatlah saya, ini saya di Arafat, ini saya di Muzdalifah! Dan kami telah melihat beberapa orang ketika mereka siap untuk mengambil foto mereka mengangkat tangan mereka dengan pose sedang berdoa dengan khusyu’. Dan kemudian setelah mereka selesai berfoto mereka menurunkan tangan mereka, katanya. kebanyakan orang yang mengunjungi ka’bah merasa dirinya sedang piknik, sehingga mereka lebih fokus pada smartphone mereka dan minta difoto di sekitar ka’bah. Menurutnya, seharusnya orang-orang menggunakan smartphone mereka di kawasan Masjidil Haram hanya untuk keperluan komunikasi.

Zahra Mohammad, seorang guru ilmu Islam di Riyadh, sepakat dengan pendapat kedua ulama di atas. Dia berpendapat, fenomena selfie telah menjadi semacam ‘wabah’ di kalangan sebagian jamaah haji.

“Saya telah melihat banyak jamaah di Masjid al-Haram mengambil foto selfie dengan latar belakang Ka'bah, kemudian mereka posting ke laman Facebook. Bagi saya, kegiatan yang mengandung unsur pamer (riya) semacam ini tentunya dapat merusak ibadah,” ujar Zahra.

Sungguh sebuah kesempatan yang baik jika kita bisa mengunjungi ka’bah dan beribadah di sana. Semoga hal tersebut tidak menjadikan kita orang yang riya dan menyombongkan diri. Aamiin.

0 Response to "Waspadalah Selfie Ini Dapat Merusak Nilai Ibadah Haji"

Posting Komentar

Kantor Dan Alamat Kami

Harga Paket Travel Umroh MURAH PROMO 2016 Terpercaya di Jakarta | Umrah Desember Akhir tahun Paket Umroh Desember 2016 | Info Harga Umroh Murah Promo 2016 | Biro Travel Umroh Murah Jakarta Paket Umroh Murah Promo 2016 | Harga Umroh Promo Murah 2016 | Info Jadwal Keberangkatan Biro Travel Umroh Murah Promo Jakarta pesawat saudia langsung madinah, Kami siap melayani travel paket umroh untuk daerah #jabodetabek #jakarta #timur #barat #selatan #utara #pusat #bogor #bekasi #bekasi #ciketing #bekasi selatan #bekasi utara #bekasi timur #bekasi barat #cikarang #karawang #bandung #Purwakarta #cikampek #tangerang #banten #pandeglang #serang #garut #tasik #pangandaran #cirebon #indramayu #Jogjakarta #pekalongan #tegal #madiun #surabaya #malang #blitar